Senin, 22 Maret 2010

Inikah yang Dibanggakan dari Barack Obama: Kirim 2.500 Pasukan ke Afghanistan Utara untuk Bunuhi Kaum Muslim?

Syabab.Com - Perlu bukti apa lagi, kejahatan kebijakan Barack Obama dalam menjajah negeri kaum Muslim semakin nampak di ujung mata. Komandan Amerika Serikat di Afghanistan berencana untuk mengerahkan sekitar lebih dari 2.500 pasukan ke Utara karena mereka merasa kewalahan dalam menghadapi para mujahidin taliban yang hadir di tempat itu.

Rencana "tentatif" ini mencakup para pelatih bagi pasukan keamanan Afghanistan serta memungkinkan operasi militer bersama dengan pasukan Jerman yang sudah ada di daerah tersebut. Tujuan dari operasi gabungan ini akan melindungi jalur pasukan utama.

Bantuan pasukan tersebut merupakan bagian dari penambahan 30.000 pasukan yang diperintahkan oleh Presiden Barack Obama pada bulan Desember untuk mengubah perang di sekita itu. Sebagian besar dari 10.000 pasukan yang telah dikirim sejauh ini dikirim ke wilayah Selatan yang merupaka tempat bagi para mujahidin Afghanistan.

Rencana untuk reloksi pasukan itu dirumuskan setelah Komandan Tinggi Jerman mengatakan pasukan pimpinan AS itu merencanakan serangan di Provinsi Kunduz Utara untuk menangkis Taliban di Afghanistan Utara.

"Operasi akan 'menyerupai' dengan serangan yang sedang digelar di provinsi selatan Helmand yang melibatkan 15.000 pasukan AS, NATO dan pasukan Afghanistan," kata Jenderal Bruno Kasdorf, kepala Staf Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) kepada radio Jerman, Kamis.

Bunuhi Warga Sipil

Lagi-lagi kita melihat penjajahan dan pendudukan pasukan AS beserta sekutunya yang tak punya malu terus melakukan pembunuhan terhadap kaum Muslim di negeri tersebut. Yang jadi korban adalah warga sipil kaum Muslim.

Pada 21 Feberuari lalu, pasukan NATO menembaki kendaraan di wilayah selatan menewaskan 27 warga sipil. Komandan NATO, Stanley McChrystal mengatakan, "“Saya telah menegaskan pada pasukan kami bahwa kami berada di sini untuk melindungi orang-orang Afghanistan dan secara tidak sengaja membunuh atau melukai warga sipil sehingga mengurangi kepercayaan dan keyakinan mereka atas misi kami".

Setidaknya 12 orang lainnya tewas dalam serangan roket sehari setelah Operasi “Mushtarak” pada bulan ini di distrik Marja Helmand. Dan akhirnya, lebih dari 25 warga sipil telah tewas dalam serangan NATO yang lain; sehingga jumlah total adalah lebih dari 60 warga sipil telah tewas dalam beberapa hari terakhir.

Kantor Media Hizbut Tahrir mengomentari pembunuhan terhadap kaum Muslim itu dengan mepertanyakan, apakah maksud dari ungkapan atau pernyataan munafik seperti itu oleh sang jenderal penjajah, dengan mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak membunuh warga sipil, tetapi melakukan yang sebaliknya?

"Apakah mereka pikir kita adalah orang-orang buta, atau warga sipil itu bukanlah manusia di mata mereka? Apakah para penguasa boneka itu adalah para pelindung kita? Tidak, mereka adalah tiran dan diktator, yang dipekerjakan oleh para tentara salib dan bukan oleh umat Islam. Hanya Imam atau Khalifah lah yang bisa menjadi perisai, di belakangnya anda akan berperang dan melindungi diri anda sendiri."

Ini adalah perang yang dilakukan oleh Obama dan kapitalis Barat terhadap umat Muslim, yang kaya sumber daya, dan memiliki agama yang terbaik. Masihkan kaum Muslim menutup mata? Tidakkah kita mengingat, "Lenyapnya dunia lebih ringan bagi Allah daripada terbunuhnya seorang mukmin tanpa alasan yang benar”. [m/f/prstv/kbht/syabab.com]