Syaikh Khalid Yassin adalah seorang mantan Pendeta yg telah memeluk Islam & menjadi Ulama Amerika. Beliau berkata:
"Mereka (non-muslim) telah memutuskan bahwa ancaman terbesar terhadap peradaban Barat dan kelangsungan dominasi budaya Barat adalah bagaimana cara memastikan muslimin tidak pernah mendirikan kembali identitas Global mereka dan tidak ada kesempatan untuk mereka mendirikan kembali Khilafah. "
Transkrip terjemahan:
Wahai Muslimin, saya beritahu sesuatu yg perlu kalian ketahui. Berikut ini adalah laporan yang telah dikeluarkan. Dimana laporan ini dibuat di Amerika, dimana kebanyakan Pemerintah di seluruh dunia saat ini menggunakannya sebagai parameter dalam menilai muslimin, untuk mengevaluasi muslimin, untuk mendiagnosa muslimin.
Ijinkan saya bacakan apa yang mereka katakan tentang kita. Mereka yang disebut ahli dari kalangan non-muslim, telah mengelompokkan kita secara politis dan ideologis dalam 4 kategori. Mereka mengatakan: “ Muslimin di seluruh dunia secara mendasar ada 4 macam”. Saat ini mereka membicarakan tentang thaifiah. “Ada fundamentalis, ada tradisionalis, ada modernis, dan ada sekularis”.
Ijinkan saya menggambarkan terminologi2 tersebut kepada anda. Fundamentalis berarti mereka yang berkata “Kami ingin kembali kepada Qur’an dan Sunnah, kami ingin menerapkan Qur’an & Sunnah. Kami ingin mengikuti 3 generasi terbaik Islam, tidak kami tidak ingin bid’ah, kami tidak ingin ghuluw, kami tidak ingin berlebihan. Kami hanya ingin Islam, Qur’an dan Sunnah dalam setiap perilaku kita, dan itu saja". Yang mengatakan semua itu mereka sebut Fundamentalis, meskipun dalam Islam tidak ada istilah Fundamentalisme.
Kemudian ada Tradisionalis, orang-orang ini juga berkata “Kami mengikuti Qur’an & Sunnah” tetapi mereka berpedoman pada beberapa tradisi klasik. Mereka berkata: “kami Hanafi, kami Hambali, kami Syafi’i, kami Maliki.” Meskipun ke-4 orang itu (Imam Ahmad ibn Hambal, Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, -rahimahullah-). Mereka adalah bapak-bapak kita, mereka ulama kita, merekalah mujtahidin Islam dan orang-orang terhebat di generasi mereka, tidak diragukan! Tetapi mengikuti mereka secara taklid sebagai tradisi, dikategorikan mereka dalam ini (Tradisionalis). Orang-orang yang mengikuti mereka secara taklid, dimana mereka tidak bergabung dengan golongan lain selain mereka. Mereka disebut Tradisionalis.
Kemudian ada Modernis, adalah mereka yang ingin membuat interpretasi baru dalam memahami Qur’an, interpretasi baru dalam memahami Sunnah, dan interpretasi baru dalam memahami Islam. Dan faktanya mereka adalah orang-orang yang ingin menggabungkan seluruh agama agar hidup berdampingan secara damai. Mereka adalah orang-orang yang menjuluki dirinya Wahdatul Adiyan. Mereka ingin menggabungkan semua agama bersama-sama, hinduisme, budhisme, kristiani, semitisme, dan seterusnya dan dicampur jadi satu agama. Terdengar lucu bukan? Ya coba pikirkan, hinduisme, budhisme, kristiani, yahudi, bramisme, she-isme, is-he-isme? Mereka ingin memasukkan semua agama bersama-sama dengan respek, dan semuanya turun kejalan bersama dan berkata “kami akan menguasai”. Ini yang ingin mereka lakukan, ini yang disebut Wahdatul Adiyan. Kedengarannya manis, agama satu dunia. Saya tidak tahu siapa yang jadi pemimpinnya mungkin Paus, mereka yang paling banyak dananya. Atau mungkin walikota Yerussalem, atau mungkin Jaques Chirac, atau mungkin Mr. John Howard, atau mungkin Mr. Bush, atau siapa saja kita tidak tahu siapa yang akan jadi pemipin dari “Agama Dunia Baru” ini. Tetapi orang-orang yang melakukan itu diantara muslimin adalah orang-orang yang tersesat dan mereka bergabung dengan musuh-musuh Islam. Tak peduli betapa intlektualnya mereka, betapa terdidiknya mereka, mereka telah bergabung dengan musuh-musuh Allah –subhanahuwata’ala-, dan mereka berkata dengan melakukan ini bahwa “Allah swt tidak memberi kita haq, dan dien ini (Qur’an & Sunnah), dan walaa’ dan baraa’ (loyalitas dan lepas diri), loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri kepada kafir itu tidak ada dalam Islam. Kita berjalan saja, siapa saja yang senang dengan kita, kita senang dengan mereka juga.”
Wahai muslimin, mereka juga datang dengan formula. Mereka tidak hanya menggolong-golongkan kita, tetapi mereka juga memberikan rumusan. Untuk berurusan dengan tiap golongan-golongan ini, dan bagaimana menciptakan permusuhan dan pertentangan diantara golongan ini. Mereka telah memutuskan bahwa ancaman terbesar terhadap peradaban Barat dan kelangsungan dominasi budaya Barat adalah bagaimana cara memastikan muslimin tidak pernah mendirikan kembali identitas Global mereka dan tidak ada kesempatan untuk mereka mendirikan kembali Khilafah. Ijinkan saya mengulang kembali poin ini, Mereka telah memutuskan bahwa ancaman terbesar terhadap peradaban Barat dan kelangsungan dominasi budaya Barat adalah bagaimana cara memastikan bahwa tidak ada satupun negara muslim membangun diantara mereka sendiri sebuah identitas global. Dan yang kedua mereka tidak boleh memiliki kemampuan membangun kembali Khilafah. Semua ini ada dalam protokol mereka. Ini yang harus anda pahami bahwa inilah yang sedang mereka lakukan dengan gigih. Pembagian ini dirahasiakan, dan kebanyakan muslim tidak mengetahuinya. Maka dari itu akan sulit untuk mengenalinya.
Non-muslim yang menganggap dirinya ahli Islam dan Muslim telah mengamati, coba perhatikan ini: “muslimin di seluruh dunia dibagi dalam beberapa kelompok sosio-politik: asia, arab, afrika, dari timur jauh, timur dekat, eropa, latar belakang amerika dan australia -walaupun mereka minoritas-, ada latar belakang slovak dan russia, kemudian ada dari amerika utara” ini yang mereka katakan, lihat bagaimana mereka membagi-bagi kita.
“Tujuan kita adalah bagaimana caranya mempertentangkan kelompok-kelompok etnis ini” artinya bagaimana caranya mencegah kelompok ini bersatu “dan mengekslpoitasi perbedaan budaya mereka, agar kita bisa memaksimalkan agenda global kita, dan meminimilasi ancaman global yang datang dari mereka” subhanallah lihatlah bagaimana jelasnya mereka..., lihat bagaimana tegasnya mereka..., lihat bagaimana mencoloknya mereka..., dan lihatlah bagaimana akuratnya mereka.
Dalam issue perbedaan ideologi dan dan personal, ini telah terjadi sejak abad pertama, sejak generasi pertama Islam. Dikalangan Muslim telah terjadi yang disebut thaifiyah...
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (Q.S al-Hujuraat 49: 6-7)
STRATEGI : PECAH BELAH KELOMPOK ISLAM
Langkah pertama melakukan klasifikasi terhadap umat Islam berdasarkan kecendrungan dan sikap politik mereka terhadap Barat dan nilai-nilai Demokrasi.
Pertama : Kelompok Fundamentalis : menolak nilai-nilai demokrasi dan kebudayaan Barat kontemporer. Mereka menginginkan sebuah negara otoriter yang puritan yang akan dapat menerapkan Hukum Islam yang ekstrem dan moralitas. Mereka bersedia memakai penemuan dan teknologi modern untuk mencapai tujuan mereka.
Kedua : Kelompok Tradisionalis : ingin suatu masyarakat yang konservatif. Mereka mencurigai modernitas, inovasi, dan perubahan.
Ketiga : Kelompok Modernis : ingin Dunia Islam menjadi bagian modernitas global. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikannya dengan zaman.
Keempat : Kelompok Sekularis : ingin Dunia Islam untuk dapat menerima pemisahan antara agama dan negaradengan cara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi industri Barat, dengan agama dibatasi pada lingkup pribadi.
STRATEGI BELAH BAMBU DAN ADU DOMBA
Setelah membagi-bagi umat Islam atas empat kelompok itu, langkah berikutnya yang penting yang direkomendasi Rand Corporation adalah politik belah bambu. Mendukung satu pihak dan menjatuhkan pihak lain, berikutnya membentrokkan antar kelompok tersebut. Upaya itu tampak jelas dari upaya membentrokkan antara NU yang dikenal tradisionalis dengan ormas Islam yang Barat sering disebut Fundamentalis seperti FPI, HTI, atau MMI
Hal ini dirancang sangat detil. Berikut langkah-langkahnya :
Pertama : Support the modernists first (mendukung kelompok Modernis)
Kedua, Support the traditionalists against the fundamentalists : Mendukung kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
Ketiga, Confront and oppose the fundamentalists : Mengkonfrontir dan menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkahnya antara lain :
Keempat, Secara selektif mendukung kaum sekuler :
sumber
sumber
Ijinkan saya bacakan apa yang mereka katakan tentang kita. Mereka yang disebut ahli dari kalangan non-muslim, telah mengelompokkan kita secara politis dan ideologis dalam 4 kategori. Mereka mengatakan: “ Muslimin di seluruh dunia secara mendasar ada 4 macam”. Saat ini mereka membicarakan tentang thaifiah. “Ada fundamentalis, ada tradisionalis, ada modernis, dan ada sekularis”.
Ijinkan saya menggambarkan terminologi2 tersebut kepada anda. Fundamentalis berarti mereka yang berkata “Kami ingin kembali kepada Qur’an dan Sunnah, kami ingin menerapkan Qur’an & Sunnah. Kami ingin mengikuti 3 generasi terbaik Islam, tidak kami tidak ingin bid’ah, kami tidak ingin ghuluw, kami tidak ingin berlebihan. Kami hanya ingin Islam, Qur’an dan Sunnah dalam setiap perilaku kita, dan itu saja". Yang mengatakan semua itu mereka sebut Fundamentalis, meskipun dalam Islam tidak ada istilah Fundamentalisme.
Kemudian ada Tradisionalis, orang-orang ini juga berkata “Kami mengikuti Qur’an & Sunnah” tetapi mereka berpedoman pada beberapa tradisi klasik. Mereka berkata: “kami Hanafi, kami Hambali, kami Syafi’i, kami Maliki.” Meskipun ke-4 orang itu (Imam Ahmad ibn Hambal, Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, -rahimahullah-). Mereka adalah bapak-bapak kita, mereka ulama kita, merekalah mujtahidin Islam dan orang-orang terhebat di generasi mereka, tidak diragukan! Tetapi mengikuti mereka secara taklid sebagai tradisi, dikategorikan mereka dalam ini (Tradisionalis). Orang-orang yang mengikuti mereka secara taklid, dimana mereka tidak bergabung dengan golongan lain selain mereka. Mereka disebut Tradisionalis.
Kemudian ada Modernis, adalah mereka yang ingin membuat interpretasi baru dalam memahami Qur’an, interpretasi baru dalam memahami Sunnah, dan interpretasi baru dalam memahami Islam. Dan faktanya mereka adalah orang-orang yang ingin menggabungkan seluruh agama agar hidup berdampingan secara damai. Mereka adalah orang-orang yang menjuluki dirinya Wahdatul Adiyan. Mereka ingin menggabungkan semua agama bersama-sama, hinduisme, budhisme, kristiani, semitisme, dan seterusnya dan dicampur jadi satu agama. Terdengar lucu bukan? Ya coba pikirkan, hinduisme, budhisme, kristiani, yahudi, bramisme, she-isme, is-he-isme? Mereka ingin memasukkan semua agama bersama-sama dengan respek, dan semuanya turun kejalan bersama dan berkata “kami akan menguasai”. Ini yang ingin mereka lakukan, ini yang disebut Wahdatul Adiyan. Kedengarannya manis, agama satu dunia. Saya tidak tahu siapa yang jadi pemimpinnya mungkin Paus, mereka yang paling banyak dananya. Atau mungkin walikota Yerussalem, atau mungkin Jaques Chirac, atau mungkin Mr. John Howard, atau mungkin Mr. Bush, atau siapa saja kita tidak tahu siapa yang akan jadi pemipin dari “Agama Dunia Baru” ini. Tetapi orang-orang yang melakukan itu diantara muslimin adalah orang-orang yang tersesat dan mereka bergabung dengan musuh-musuh Islam. Tak peduli betapa intlektualnya mereka, betapa terdidiknya mereka, mereka telah bergabung dengan musuh-musuh Allah –subhanahuwata’ala-, dan mereka berkata dengan melakukan ini bahwa “Allah swt tidak memberi kita haq, dan dien ini (Qur’an & Sunnah), dan walaa’ dan baraa’ (loyalitas dan lepas diri), loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri kepada kafir itu tidak ada dalam Islam. Kita berjalan saja, siapa saja yang senang dengan kita, kita senang dengan mereka juga.”
Wahai muslimin, mereka juga datang dengan formula. Mereka tidak hanya menggolong-golongkan kita, tetapi mereka juga memberikan rumusan. Untuk berurusan dengan tiap golongan-golongan ini, dan bagaimana menciptakan permusuhan dan pertentangan diantara golongan ini. Mereka telah memutuskan bahwa ancaman terbesar terhadap peradaban Barat dan kelangsungan dominasi budaya Barat adalah bagaimana cara memastikan muslimin tidak pernah mendirikan kembali identitas Global mereka dan tidak ada kesempatan untuk mereka mendirikan kembali Khilafah. Ijinkan saya mengulang kembali poin ini, Mereka telah memutuskan bahwa ancaman terbesar terhadap peradaban Barat dan kelangsungan dominasi budaya Barat adalah bagaimana cara memastikan bahwa tidak ada satupun negara muslim membangun diantara mereka sendiri sebuah identitas global. Dan yang kedua mereka tidak boleh memiliki kemampuan membangun kembali Khilafah. Semua ini ada dalam protokol mereka. Ini yang harus anda pahami bahwa inilah yang sedang mereka lakukan dengan gigih. Pembagian ini dirahasiakan, dan kebanyakan muslim tidak mengetahuinya. Maka dari itu akan sulit untuk mengenalinya.
Non-muslim yang menganggap dirinya ahli Islam dan Muslim telah mengamati, coba perhatikan ini: “muslimin di seluruh dunia dibagi dalam beberapa kelompok sosio-politik: asia, arab, afrika, dari timur jauh, timur dekat, eropa, latar belakang amerika dan australia -walaupun mereka minoritas-, ada latar belakang slovak dan russia, kemudian ada dari amerika utara” ini yang mereka katakan, lihat bagaimana mereka membagi-bagi kita.
“Tujuan kita adalah bagaimana caranya mempertentangkan kelompok-kelompok etnis ini” artinya bagaimana caranya mencegah kelompok ini bersatu “dan mengekslpoitasi perbedaan budaya mereka, agar kita bisa memaksimalkan agenda global kita, dan meminimilasi ancaman global yang datang dari mereka” subhanallah lihatlah bagaimana jelasnya mereka..., lihat bagaimana tegasnya mereka..., lihat bagaimana mencoloknya mereka..., dan lihatlah bagaimana akuratnya mereka.
Dalam issue perbedaan ideologi dan dan personal, ini telah terjadi sejak abad pertama, sejak generasi pertama Islam. Dikalangan Muslim telah terjadi yang disebut thaifiyah...
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (Q.S al-Hujuraat 49: 6-7)
STRATEGI : PECAH BELAH KELOMPOK ISLAM
Langkah pertama melakukan klasifikasi terhadap umat Islam berdasarkan kecendrungan dan sikap politik mereka terhadap Barat dan nilai-nilai Demokrasi.
Pertama : Kelompok Fundamentalis : menolak nilai-nilai demokrasi dan kebudayaan Barat kontemporer. Mereka menginginkan sebuah negara otoriter yang puritan yang akan dapat menerapkan Hukum Islam yang ekstrem dan moralitas. Mereka bersedia memakai penemuan dan teknologi modern untuk mencapai tujuan mereka.
Kedua : Kelompok Tradisionalis : ingin suatu masyarakat yang konservatif. Mereka mencurigai modernitas, inovasi, dan perubahan.
Ketiga : Kelompok Modernis : ingin Dunia Islam menjadi bagian modernitas global. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikannya dengan zaman.
Keempat : Kelompok Sekularis : ingin Dunia Islam untuk dapat menerima pemisahan antara agama dan negaradengan cara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi industri Barat, dengan agama dibatasi pada lingkup pribadi.
STRATEGI BELAH BAMBU DAN ADU DOMBA
Setelah membagi-bagi umat Islam atas empat kelompok itu, langkah berikutnya yang penting yang direkomendasi Rand Corporation adalah politik belah bambu. Mendukung satu pihak dan menjatuhkan pihak lain, berikutnya membentrokkan antar kelompok tersebut. Upaya itu tampak jelas dari upaya membentrokkan antara NU yang dikenal tradisionalis dengan ormas Islam yang Barat sering disebut Fundamentalis seperti FPI, HTI, atau MMI
Hal ini dirancang sangat detil. Berikut langkah-langkahnya :
Pertama : Support the modernists first (mendukung kelompok Modernis)
- Menerbitkan dan mengedarkan karya-karya mereka dengan biaya yang disubsidi.
- Mendorong mereka untuk menulis bagi audiens massa dan bagi kaum muda.
- Memperkenalkan pandangan-pandangan mereka dalam kurikulum pendidikan Islam.
- Memberikan mereka suatu platform publik
- Menyediakan bagi mereka opini dan penilaian pada pertanyaan-pertanyaan yang fundamental dari interpretasi agama bagi audiensi massa dalam persaingan mereka dengan kaum fundamentalis dan tradisionalis, yang memiliki Web sites, dengan menerbitkan dan menyebarkan pandangan-pandangan mereka dari rumah-rumah, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga, dan sarana yang lainnya.
- Memposisikan sekularisme dan modernisme sebagai sebuah pilihan “counterculture” bagi kaum muda Islam yang tidak puas.
- Memfasilitasi dan mendorong kesadaran akan sejarah pra-Islam dan non-Islam dan budayannya, di media dan di kurikulum dari negara-negara yang relevan.
- Membantu dalam membangun organisasi-organisasi sipil yang independent, untuk
Mempromosikan kebudayaan sipil (civic culture) dan memberikan ruang bagi rakyat biasa untuk mendidik diri mereka sendiri mengenai proses politik dan mengutarakan pandangan-pandangan mereka.
Kedua, Support the traditionalists against the fundamentalists : Mendukung kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
- Menerbitkan kritik-kritik kaum tradisionalis atas kekerasan dan ekstrimisme yang dilakukan kaum fundamentalis; mendorong perbedaan antara kaum tradisionalis dan fundamentalis.
- Mencegah aliansi antara kaum tradisionalis dan kaum fundamentalis.
- Mendorong kerja sama antara kaum modernis dan kaum tradisionalis yang lebih dekat dengan
Kaum modernis. - Jika memungkinkan, didik kaum tradisionalis untuk mempersiapkan diri mereka
untuk mampu melakukan debat dengan kaum fundamentalis. Kaum fundamentalis
secara retorika seringkali lebih superior, sementara kaum tradisionalis melakukan praktek politik „Islam pinggiran” yang kabur . Di tempat-tempat seperti di Asia Tengah, mereka mungkin perlu untuk dididik dan dilatih dalam Islam ortodoks untuk mampu mempertahankan pandangan mereka. - Menambah kehadiran dan profil kaum modernis pada lembaga-lembaga tradisionalis.
- Melakukan diskriminasi antara sektor-sektor tradisionalisme yang berbeda. Mendorong orang-orang dengan ketertarikan yang lebih besar atas modernisme, seperti pada Mazhab Hanafi, lawan yang lainnya. Mendorong mereka untuk membuat isu opini-opini agama dan mempopulerkan hal itu untuk memperlemah otoritas dari penguasa yang terinspirasi oleh paham Wahhabi yang terbelakang. Hal ini berkaitan dengan pendanaan. Uang dari Wahhabi diberikan untuk mendukung Mazhab Hambali yang konservatif. Hal ini juga berkaitan dengan pengetahuan. Bagian dari Dunia Islam yang lebih terbelakang tidak sadar akan kemajuan penerapan dan tafsir dari Hukum Islam.
- Mendorong popularitas dan penerimaan atas Sufisme
Ketiga, Confront and oppose the fundamentalists : Mengkonfrontir dan menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkahnya antara lain :
- Menentang tafsir mereka atas Islam dan menunjukkan ketidak akuratannya.
- Mengungkap keterkaitan mereka dengan kelompok-kelompok dan aktivitas-aktiviats illegal.
- Mengumumkan konsekuensi dari tindakan kekerasan yang mereka lakukan.
- Menunjukkan ketidak mampuan mereka untuk memerintah, untuk mendapatkan perkembangan positif atas negara-negara mereka dan komunitas-komunitas mereka.
- Mengamanatkan pesan-pesan ini kepada kaum muda, masyarakat tradisionalis yang alim, kepada minoritas kaum muslimin di Barat, dan kepada wanita.
- Mencegah menunjukkan rasa hormat dan pujian akan perbuatan kekerasan dari kaum Fundamentalis, ekstrimis dan teroris. Kucilkan mereka sebagai pengganggu dan pengecut, bukan sebagai pahlawan.
- Mendorong para wartawan untuk memeriksa isu-isu korupsi, kemunafikan, dan tidak bermoralnya lingkaran kaum fundamentalis dan kaum teroris.
- Mendorong perpecahan antara kaum fundamentalis.
Keempat, Secara selektif mendukung kaum sekuler :
- Mendorong pengakuan fundamentalisme sebagai suatu musuh bersama, mematahkan aliansi dengan kekuatan-kekuatan anti Amerika berdasarkan hal-hal seperti nasionalisme dan ideology kiri.
- Mendorong ide bahwa agama dan Negara juga dapat dipisahkan dalam Islam dan bahwa Hal ini tidak membahayakan keimanan tapi malah akan memperkuatnya. Pendekatan manapun atau kombinasi pendekatan manapun yang diambil, kami sarankan bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja dan secara hati-hati, dengan mengetahui beban simbolis dari isu-isu yang pasti; konsekuensi dari penyesuaian ini bagi pelaku-pelaku Islam lain, termasuk resiko mengancam atau mencemari kelompok-kelompok atau orang-orang yang sedang kita berusahah bantu; dan kesempatan biaya-biaya dan konsekuensi afiliasi yang tidak diinginkan dan pengawasan yang tampaknya pas buat mereka dalam jangka pendek.
sumber
sumber